Bulutangkis.comBerita > Artikel > Sosok
Syifa, Bintang Kejurkot PBSI Jakarta Timur 2017
Oleh : admin Minggu, 08 Oktober 2017 21:54:28
Syifa Fauziah Amar, demikian kedua orang tua memberi nama kepadanya. Dara manis yang lahir 13 tahun lalu ini menjadi salah satu bintang di ajang Kejurkot PBSI Jakarta Timur 2017.
Syifa Fauziah Amar, demikian kedua orang tua memberi nama kepadanya. Dara manis yang lahir 13 tahun lalu ini menjadi salah satu bintang di ajang Kejurkot PBSI Jakarta Timur 2017.

Memang ia belum bisa menjadi juara. Ia hanya baru bisa menjadi juara ketiga pada kejuaraan yang diselenggarakan di Gedung Olahraga Remaja Kampung Makasar, Jakarta Timur. Tetapi tekad untuk menjadi seorang juara sudah melekat kuat di dalam dirinya.

Pelajar SMP 284 Jakarta Timur ini mengenal bulutangkis melalui ayahnya, Drs. Abu Amar yang merupakan Kepala Sekolah SMP 150, Jakarta Timur. Semasa masih bocah, Syifa sering diajak sang ayah untuk melihat kakaknya Ibnu Yunshor Amar berlatih bulutangkis.

''Dulu sering ikut nonton kakak latihan,'' ujarnya. ''Trus akhirnya minta ke papa untuk ikut klub bulutangkis,'' sambungnya.

Sang ayah sempat dibuat terkejut atas permintaan putrinya. Sempat hadir keraguan dalam diri sang ayah.

''Awalnya papa sempat ragu dan nanya ke saya. Tetapi saya bisa meyakinkan papa,'' kenangnya.

Melihat tekat yang kuat, sang papapun memasukkan Syifa kecil ke klub bulutangkis yang ada di Jakarta Timur. Beberapa kali ia pindah klub sampai akhirnya Syifa menetapkan hatinya untuk menjadi bagian dari PB Suluh, Jakarta Timur.

''Awal sebelum masuk klub papa sempat ngajarin mukul shutlecock. Papa gantungin schutlecock di atas palang pintu. Trus saya disuruh mukul setiap hari. Sampe papa pulang kerja juga masih di suruh,'' tuturnya.

Syifa sangat mengidolakan kakaknya yang kini menjadi pelatih di PB Djarum Kudus. Karena sang kakak pulalah ia ingin menjadi pemain besar. Baginya, sang kakak adalah motivator bagi dirinya.

Perjalanan atlet yang turun di kelas tunggal pemula putri pada kejuaraan Kejurkot PBSI Jakarta Timur 2017 cukup berliku. Baginya, babak pertama menjadi pertandingan yang tersulit karena ia harus bisa beradaptasi dengan lapangan.

''Harus sesuain dengan lapangan. Masing-masing lapangan beda-beda,'' ujarnya.

Ia pun terhenti di babak semifinal oleh unggulan pertama Aura Jovitania asal Sarwendah Badminton Club (SBC).

''Saya grogi waktu di semifinal,'' ceritanya.

Syifa sendiri memiliki impian untuk bisa masuk klub besar.

''Pengen banget masuk klub besar. Biar cita-cita saya menjadi pemain nasional bisa tercapai,'' pungkasnya. (ar)
Bulutangkis.com : http://bulutangkis.com
Versi online: http://bulutangkis.com /mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=104691