Bulutangkis.comBerita > Berita > Klub
Semangat Sumpah Pemuda Menginspirasi Atlet-Atlet Bulutangkis
Oleh : admin Kamis, 14 November 2019 10:46:27
Semangat putra-putri Indonesia dalam perjuangan untuk kejayaan bangsa juga merambah ke dunia olahraga. Misal pada bulutangkis, putra-putri Indonesia sudah berkali-kali berjuang dan meraih prestasi di berbagai kompetisi untuk mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya di kancah Internasional. Rudy Hartono, sebagai putra Indonesia dan legenda bulutangkis mencatatkan dirinya di buku Guiness Book of World Records sebagai atlet bulutangkis Indonesia yang berhasil meraih juara tunggal putra All England sebanyak delapan kali, di mana tujuh kali juara diraihnya secara berturut-turut.
Sebagai bangsa yang besar, Indonesia memilki kekayaan yang sangat berlimpah. Kekayaan itu salah satunya didapat dari aneka ragam kemampuan manusianya. Bermacam latar belakang kehidupan dan pengalaman manusia Indonesia adalah potensi untuk menjadi kekuatan bangsa. Bahkan sebagai negara yang saat ini mayoritas penduduknya adalah generasi muda, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk meraih kejayaan di berbagai bidang. Di sektor ekonomi, teknologi, juga olahraga, warga negara yang didominasi oleh usia muda produktif terus mencatatkan berbagai prestasi bagi bangsa Indonesia, baik itu secara nasional maupun internasional.

Di bidang olahraga, atlet muda Indonesia telah banyak menorehkan prestasi untuk kejayaan bangsa kita. Di level junior, cabang olahraga populer seperti sepakbola dan bulutangkis belakangan ini mampu memberikan angin segar dengan berbagai raihan prestasi di berbagai ajang kompetisi internasional yang diikuti. Untuk cabang olahraga lainnya, atlet muda Indonesia juga tidak kalah dengan deretan prestasi yang dapat mengharumkan nama Indonesia.

Dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia, pemuda selalu memiliki peran penting dalam menentukan arah kemajuan Indonesia. Berkat desakan pemuda yang ''menculik'' Soekarno dan Mohammad Hatta ke Rengasdengklok, Jawa Barat, Indonesia kemudian memproklamasikan kemerdekaannya. Meski begitu, peran pemuda dalam mengupayakan kemerdekaan telah dilakukan jauh sebelum 1945. Bertempat di Jakarta, pada 27-28 Oktober 1928, pemuda Indonesia yang berasal dari berbagai daerah berkumpul untuk mengikrarkan ''Sumpah Pemuda'', sebagai pemersatu pemuda Indonesia dalam rangka memperjuangkan kemerdekaan. Sumpah Pemuda berisi tiga poin penting yang disampaikan oleh golongan pemuda pada saat itu. Melalui Sumpah Pemuda, putra-putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia; berbangsa satu, bangsa Indonesia; menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Semangat putra-putri Indonesia dalam perjuangan untuk kejayaan bangsa juga merambah ke dunia olahraga. Misal pada bulutangkis, putra-putri Indonesia sudah berkali-kali berjuang dan meraih prestasi di berbagai kompetisi untuk mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya di kancah Internasional. Rudy Hartono, sebagai putra Indonesia dan legenda bulutangkis mencatatkan dirinya di buku Guiness Book of World Records sebagai atlet bulutangkis Indonesia yang berhasil meraih juara tunggal putra All England sebanyak delapan kali, di mana tujuh kali juara diraihnya secara berturut-turut. Rekor yang sampai saat ini belum dapat dipecahkan oleh siapa pun di dunia. Selain Rudy Hartono, putra Indonesia lainnya, Liem Swie King pun mengukir sejarah di ajang All England dengan menjadi juara di tahun 1978, 1979, dan 1981.

Di nomor putri, nama pebulutangkis seperti Minarti Timur, Ivana Lie, Mia Audina, dan Susi Susanti menjadi nama-nama yang membawa kejayaan bangsa Indonesia. Khusus untuk Susi Susanti, prestasi yang diraih sangat fenomenal dengan menjadi atlet bulutangkis putri pertama Indonesia yang berhasil meraih medali emas Olimpiade di nomor tunggal putri pada ajang Olimpiade Barcelona 1992. Lebih istimewa lagi, pada ajang tersebut Indonesia pun berhasil meraih medali emas nomor tunggal putra melalui perjuangan atlet putra Indonesia Alan Budi Kusuma.

Dengan perjuangan pada bidang yang mereka minati, para atlet bulutangkis secara nyata membela martabat bangsa, hingga menumbuhkan dan memperkuat rasa cinta dan bangga rakyat Indonesia terhadap bangsanya sendiri. Perasaan bersatu tanpa melihat latar belakang suku, agama, ras, dan asal daerah, selalu terasa saat atlet putra-putri Indonesia sedang berjuang di lapangan.

Dukungan penuh dari berbagai elemen masyarakat dalam gelaran turnamen di dalam dan di luar negeri sangat terasa emosional dan sungguh menyemangati para atlet. Semua orang nyata merasa menjadi satu bagian utuh bangsa Indonesia, yang semestinya tidak perlu dipecah-pecahkan. Belum lagi apabila kita bicara tentang euforia saat putra-putri Indonesia berhasil meraih gelar juara. Seluruh rakyat Indonesia seolah larut dalam suasana bahagia dan bersatu merayakannya.

Perjuangan putra-putri Indonesia di olahraga bulutangkis tentu tidak diraih dengan mudah. Sejak usia dini, mereka mulai menanamkan mimpi untuk bisa menjadi juara dan mengharumkan nama bangsa Indonesia di dunia. Menu latihan keras dan menguras energi, menjadi santapan sehari-hari bagi para atlet muda yang ingin meraih prestasi setinggi-tingginya. Seperti yang terjadi di klub Perkumpulan Bulutangkis (PB) Djarum, seluruh atlet menempa dirinya dengan penuh semangat dan motivasi tinggi untuk menjadi juara. Putra-putri dengan rentang usia 11-19 tahun giat berlatih setiap hari dengan bimbingan para pelatih profesional serta metode latihan yang tepat sasaran dan terukur, hanya demi satu mimpi. Yaitu membawa lagu kebangsaan Indonesia Raya berkumandang, menggema di seluruh stadion internasional, untuk mempersatukan seluruh bangsa Indonesia.

Belum lama ini tim beregu putra-putri bulutangkis junior U-19 berhasil membawa pulang piala Suhandinata Cup di Kejuaraan Dunia Junior 2019 setelah mengalahkan China dengan skor 3-1. Prestasi ini terasa sangat membanggakan, mengingat tim Indonesia U-19 merupakan kumpulan atlet-atlet muda berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. Di antaranya Leo Rolly Carnando yang lahir di Klaten, Jawa Tengah, lalu Indah Cahya Sari Jamil yang berasal dari Makssar, Sulawesi Selatan, dan Putri Syikah yang lahir di Padang, Sumatra Barat. Meski berasal dari suku dan latar belakang kehidupan yang berbeda-beda, mereka bersatu dan berjuang agar Sang Merah Putih dapat berkibar paling tinggi dalam turnamen bergengsi tersebut, dan membawa Suhandinata Cup kembali pulang ke Indonesia setelah berkelana dua dekade lamanya. Untuk ke sekian kalinya, inilah bukti bahwa bulutangkis merupakan cabang olahraga yang dapat mempersatukan bangsa. Para juara ini nyata mewujudkan nilai-nilai Sumpah Pemuda yang menjadi komitmen persatuan anak muda Indonesia.

Kejayaan Indonesia di mata dunia memang tidak pernah lepas dari peran pemuda. Seperti halnya dalam olahraga bulutangkis, ribuan pemuda selalu berlatih penuh semangat, disertai dedikasi dan motaivasi tinggi, untuk meraih prestasi dan menjadi para juara dari Indonesia. (*) #LagiLagiJuara
Bulutangkis.com : http://bulutangkis.com
Versi online: http://bulutangkis.com /mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=107629