Jonatan Christie sukses melangkah ke partai final ajang Coca-Cola Astec International Challenge 2014. Langkah Jonatan ke final setelah menaklukkan wakil Indonesia lainnya, Setyaldi Putra Wibowo tiga game langsung 11-5, 11-9, 11-8 pada laga semifinal yang berlangsung di Hall Asia Afrika, Senayan , Jakarta hari Jumat (15/08) kemarin.
Jonatan Christie bertekad untuk pertahankan gelar juara di ajang Coca Cola Astec International Challenge 2014. Pemain asal klub Tangkas ini melaju ke partai final dan tinggal selangkah lagi mewujudkan keinginannya naik podium juara. Jonatan meraih kemenangan tiga game langsung atas Setyaldi Putra Wibowo, juga dari Indonesia, dengan skor 11-5, 11-9, 11-8.
Pada pertemuan kali ini, Jonatan memang terlihat mampu menguasai permainan Setyaldi. Pasalnya, Jonatan mengaku telah mengetahui kebiasaan-kebiasaan lawannya tersebut.
'Saya sudah empat kali bertemu dengan Setyaldi, pada pertemuan pertama saya kalah, sisanya menang. Jadi saya sudah tahu bagaimana menghadapi dia,' ungkap Jonatan.
Langkah Jonatan menuju posisi puncak podium juara tak akan mudah. Di final, ia mesti mampu mengatasi perlawanan Lee Hyun Il, pemain gaek asal Korea. Lee melaju ke final dengan menumbangkan Alamsyah Yunus (Indonesia), 11-3, 11-7, 11-5.
'Saya penasaran sih mau bertanding melawan Lee. Kalau ketemu Alamsyah kan sudah pernah. Saya memang suka berhadapan dengan pemain yang lebih senior karena saya bisa mengukur kemampuan saya sekaligus mencuri ilmu dari lawan,' beber Jonatan.
'Lee adalah pemain yang sudah tidak muda lagi, pergerakannya memang yak secepat dulu, tapi bola-bolanya safe dan dia akan mengandalkan pengalaman yang dimilikinya. Lee juga terkenal sebagai pemain yang sabar,' ungkap Jonatan. (pr)
Jonatan Christie bertekad untuk pertahankan gelar juara di ajang Coca Cola Astec International Challenge 2014. Pemain asal klub Tangkas ini melaju ke partai final dan tinggal selangkah lagi mewujudkan keinginannya naik podium juara. Jonatan meraih kemenangan tiga game langsung atas Setyaldi Putra Wibowo, juga dari Indonesia, dengan skor 11-5, 11-9, 11-8.
Pada pertemuan kali ini, Jonatan memang terlihat mampu menguasai permainan Setyaldi. Pasalnya, Jonatan mengaku telah mengetahui kebiasaan-kebiasaan lawannya tersebut.
'Saya sudah empat kali bertemu dengan Setyaldi, pada pertemuan pertama saya kalah, sisanya menang. Jadi saya sudah tahu bagaimana menghadapi dia,' ungkap Jonatan.
Langkah Jonatan menuju posisi puncak podium juara tak akan mudah. Di final, ia mesti mampu mengatasi perlawanan Lee Hyun Il, pemain gaek asal Korea. Lee melaju ke final dengan menumbangkan Alamsyah Yunus (Indonesia), 11-3, 11-7, 11-5.
'Saya penasaran sih mau bertanding melawan Lee. Kalau ketemu Alamsyah kan sudah pernah. Saya memang suka berhadapan dengan pemain yang lebih senior karena saya bisa mengukur kemampuan saya sekaligus mencuri ilmu dari lawan,' beber Jonatan.
'Lee adalah pemain yang sudah tidak muda lagi, pergerakannya memang yak secepat dulu, tapi bola-bolanya safe dan dia akan mengandalkan pengalaman yang dimilikinya. Lee juga terkenal sebagai pemain yang sabar,' ungkap Jonatan. (pr)
