Berita > Berita

Praveen: 'Saya mungkin banyak nggak sabar''

Minggu, 18 Januari 2015 19:22:01
2765 klik
Oleh : admin
Kirim ke teman   Versi Cetak

  • Praveen Jordan & Debby Susanto 'Runner Up"

    ©Badmintonindonesia.org

  • Praveen, Debby, Christinna & Joachim

    ©Badmintonindonesia.org

  • Debby Susanto

    ©Badmintonindonesia.org

  • Praveen Jordan

    ©Badmintonindonesia.org

Tampil sebagai runner up Yonex Sunrise Malaysia Masters 2015, Praveen Jordan/Debby Susanto terus mengevaluasi penampilan mereka. Kesabaran dan konsistensi di lapangan menjadi dua poin penting yang mereka catat untuk bekal di penampilan berikutnya.

'Dari pertandingan hari ini kami kembali belajar untuk lebih sabar dan konsisten di lapangan. Harus optimis tapi tidak boleh over, jadi pukulan di lapangan juga bisa lebih terarah,' kata Praveen.

'Kalau lihat di lapangan tadi sebenarnya kami yakin bisa menang. Apalagi beberapa kali bertemu, ramai terus di lapangan. Tapi saya mungkin banyak nggak sabar, pengen matiin lawan, ujung-ujungnya malah tidak bisa mengontrol bola,' tambah Praveen lagi.

Praveen/Debby terhenti sebagai finalis turnamen usai kalah dari unggulan pertama asal Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen. Bermain selama 47 menit, Praveen/Debby terhenti di angka 18-21 dan 18-21. Empat kali bertemu, Praveen/Debby masih belum berhasil untuk mematahkan langkah Joachim/Christinna.

'Tadi terlalu terburu-buru. Seharusnya saya bisa matiin lawan, tapi ujungnya malah buang-buang poin terus. Ini terjadi di beberapa poin. Mungkin karena terlalu ingin menang,' Praveen kembali mengevaluasi penampilannya.

'Secara teknik menurut kami sebenarnya imbang dengan mereka, hanya saja saat di lapangan mereka lebih bisa mengontrol, lebih sabar dan penampilan mereka lebih konsisten. Itu sepertinya yang menjadi kunci kemenangan mereka. Walaupun kita sempat unggul ataupun menyusul, mereka tidak terpengaruh dan tetap konsisten,' kata Debby.

Praveen/Debby mengulang capaiannya di turnamen yang sama tahun lalu. Di 2014, Praveen/Debby menjadi runner up turnamen tingkat grand prix gold ini, setelah kalah dari pasangan China, Kai Lu/ Yaqiong Huang dengan skor 14-21, 13-21.

'Kalau ditanya, tahun ini pasti inginnya bisa juara. Atau paling tidak kami bisa rubber game tadi. Tapi apapun itu kami bersyukur bisa sampai sejauh ini, semoga ke depannya bisa lebih baik,' kata Debby. (badmintonindonesia.org)

Berita Berita Lainnya