Sukses revans atas pasangan Tiongkok, Lu Kai/Huang Yaqiong, Praveen Jordan/Debby Susanto melaju ke semifinal Yonex Sunrise India Open Superseries 2015, Jumat (27/03). Praveen/Debby menang dua game langsung, 23-21 dan 21-12.
'Dari awal saya dan partner (Debby Susanto) memang sudah pelajari permainan lawan. Kami juga sudah pernah bertemu. Tadi kami banyak main menyerang lawan terus, sehingga lawan tidak bisa mengeluarkan permainan mereka sampai pertandingan habis,' kata Praveen.
Praveen/Debby pernah sekali berhadapan dengan Lu/Huang. Di Yonex Sunrise Malaysia Open Grand Prix Gold tahun lalu, Praveen/Debby kalah 14-21 dan 13-21.
Kemenangan ini secara otomatis berhasil menyamakan kedudukan rekor pertemuan Praveen/Debby dengan Lu/Huang, menjadi satu sama.
Selanjutnya di semifinal Praveen/Debby akan berhadapan dengan Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen, unggulan satu asal Denmark. Meski rekor pertemuan keduanya tidak berpihak kepada Praveen/Debby, namun Praveen mengaku tetap optimis dan tidak akan terpengaruh.
'Untuk pertandingan nanti kami harus menjaga konsentrasi dan motivasinya tetap dijaga. Saya tidak terpengaruh sama sekali dengan hasil pertemuan (dengan Joachim/Christinna) sebelumnya,' kata Praveen saat dihubungi oleh badmintonindonesia.org.
Praveen/Debby dan Joachim/Christinna sudah empat kali bertemu dengan semua kemenangan yang diamankan oleh pasangan Denmark tersebut. Terakhir keduanya berhadapan di Yonex Sunrise Malaysia Masters 2015. Praveen/Debby kalah tipis 18-21 dan 18-21.
Sebelumnya pasangan ganda campuran Indonesia lain, Edi Subaktiar/Gloria Emmanuelle Widjaja juga telah memastikan posisi ke semifinal Yonex Sunrise India Open Superseries 2015. Edi/Gloria melaju usai menumbangkan pasangan Singapura, Chayut Triyachart/Shinta Mulia Sari, 21-7 dan 21-18.
'Tadi kami mainnya simple aja. Kami juga belum sempat nonton mereka main kemarin. Kami main tidak banyak mengeluarkan taktik dan sebagainya, tapi hanya mengeluarkan permainan kami dengan terus menyerang,' kata Gloria mengomentari pertandingannya di perempat final.
Edi/Gloria di semifinal akan berhadapan dengan pasangan Tiongkok, Liu Cheng/Bao Yixin.
'Lawan Liu/Bao, kami mau main maksimal saja. Kita lihat nanti hasil akhirnya seperti apa. Kami nggak mau memikirkan strategi khusus. Yang penting kami bisa mengikuti pola permainan mereka, terus kami cari celahnya nanti pas di lapangan,' kata Gloria lagi. (*)
'Dari awal saya dan partner (Debby Susanto) memang sudah pelajari permainan lawan. Kami juga sudah pernah bertemu. Tadi kami banyak main menyerang lawan terus, sehingga lawan tidak bisa mengeluarkan permainan mereka sampai pertandingan habis,' kata Praveen.
Praveen/Debby pernah sekali berhadapan dengan Lu/Huang. Di Yonex Sunrise Malaysia Open Grand Prix Gold tahun lalu, Praveen/Debby kalah 14-21 dan 13-21.
Kemenangan ini secara otomatis berhasil menyamakan kedudukan rekor pertemuan Praveen/Debby dengan Lu/Huang, menjadi satu sama.
Selanjutnya di semifinal Praveen/Debby akan berhadapan dengan Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen, unggulan satu asal Denmark. Meski rekor pertemuan keduanya tidak berpihak kepada Praveen/Debby, namun Praveen mengaku tetap optimis dan tidak akan terpengaruh.
'Untuk pertandingan nanti kami harus menjaga konsentrasi dan motivasinya tetap dijaga. Saya tidak terpengaruh sama sekali dengan hasil pertemuan (dengan Joachim/Christinna) sebelumnya,' kata Praveen saat dihubungi oleh badmintonindonesia.org.
Praveen/Debby dan Joachim/Christinna sudah empat kali bertemu dengan semua kemenangan yang diamankan oleh pasangan Denmark tersebut. Terakhir keduanya berhadapan di Yonex Sunrise Malaysia Masters 2015. Praveen/Debby kalah tipis 18-21 dan 18-21.
Sebelumnya pasangan ganda campuran Indonesia lain, Edi Subaktiar/Gloria Emmanuelle Widjaja juga telah memastikan posisi ke semifinal Yonex Sunrise India Open Superseries 2015. Edi/Gloria melaju usai menumbangkan pasangan Singapura, Chayut Triyachart/Shinta Mulia Sari, 21-7 dan 21-18.
'Tadi kami mainnya simple aja. Kami juga belum sempat nonton mereka main kemarin. Kami main tidak banyak mengeluarkan taktik dan sebagainya, tapi hanya mengeluarkan permainan kami dengan terus menyerang,' kata Gloria mengomentari pertandingannya di perempat final.
Edi/Gloria di semifinal akan berhadapan dengan pasangan Tiongkok, Liu Cheng/Bao Yixin.
'Lawan Liu/Bao, kami mau main maksimal saja. Kita lihat nanti hasil akhirnya seperti apa. Kami nggak mau memikirkan strategi khusus. Yang penting kami bisa mengikuti pola permainan mereka, terus kami cari celahnya nanti pas di lapangan,' kata Gloria lagi. (*)
