Berita > Berita

Tunggal Putri dan Mindset Positif Meningkatkan Rasa Percaya Diri

Kamis, 14 Juli 2016 10:18:36
3256 klik
Oleh : admin
Kirim ke teman   Versi Cetak



Program karantina atlet Olimpiade yang berlangsung di Kudus, Jawa Tengah, tak hanya fokus untuk pemantapan atlet yang akan berlaga di Olimpiader Rio de Janeiro bulan Agustus mendatang. Namun, tim tunggal putri seperti Hanna Ramadini, Dinar Dyah Ayustine dan Fitriani yang ikut mendampingi Lindaweni Fanetri menjadi sparring partner pun menimba ilmu.

Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) menyediakan ahli yang bisa membantu hal-hal yang bersifat psikis. Rachman Widohardhono, psikolog akan mendampingi tim bulutangkis yang akan bertanding ke olimpiade. Selama masa karantina, Rachman pun telah dilibatkan.

Salah satu kegiatan Rachman selama masa karantina, salah satunya mengadakan sesi diskusi melibatkan tim tunggal putri yang berlangsung Rabu (13/07) kemarin di ruang serbaguna GOR Jati, Kudus. Sesi diskusi yang berlangsung selama satu jam, menekankan pentingnya pentingnya mengatur mindset positif guna meningkatkan rasa percaya diri pada atlet.

Sebagai seorang psikolog, Rachman juga memberikan tips kepada pemain tunggal putri bagaimana melakukan relaksasi. Relaksasi sangat penting bagi atlet dalam mengatur ketenangan dalam bertanding atau recovery mental saat menghadapi hasil pertandingan yang kurang memuaskan.

''Linda pernah mengatakan kalau momen terbaiknya adalah saat bisa meraih medali perunggu World Championships 2015. Maka ingatlah momen ini dan ambil poin positif apa saja yang membuat Linda bisa tampil baik saat itu,'' kata Rachman seperti kami kutip di situs resmi PBSI.

''Kalau kita berpikir kita bisa, maka secara biologis, sistem saraf kita akan mengarah kesana. Sebaliknya kalau sudah terpikir kalau kita tidak bisa, ya kita akan semakin tidak percaya diri. Makanya dari saat latihan, pikirkanlah hal-hal positif, bahkan semua sparring, pelatih dan tim harus memberi dukungan kepada Linda, ini efeknya akan sangat luar biasa,'' tambahnya.

Saat sesi diskusi, Linda bertutur pengalamannya selama ini. Linda mengakui bahwa momen World Championships 2015 memang merupakan penampilan terbaiknya di panggung bulutangkis. Persiapan yang matang, suasana tim yang kondusif membuatnya nyaman dan merasa mendapat dukungan yang luar biasa merupakan hal-hal utama yang menjadikan Linda mampu mengeluarkan seluruh kemampuan terbaiknya.

Fokus utama tim tunggal putri selama karantina memang terletak pada Linda yang akan menjadi wakil tunggal putri Indonesia di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Selama karantina, Hanna, Dinar dan Fitri bertugas untuk membantu memaksimalkan latihan dan persiapan Linda menuju Rio.

Walau hanya membantu Lindaweni mempersiapkan ke Olimpiade Rio, namun Hanna, Dinar Dyah Ayustine dan Fitriani diharapkan dapat memetik pelajaran dari program karantina ini. Berada di tengah-tengah pemain terbaik Indonesia yang juga merupakan pemain top dunia, para atlet sparring sedianya bisa menyerap ilmu dari para seniornya, bukan tidak mungkin pada empat tahun mendatang, merekalah yang akan menggantikan posisi senior berlaga di ajang olimpiade. (*)

Berita Berita Lainnya