-
Apriani Rahayu & Greysia Polii
©Badmintonindonesia.org
-
Apriani Rahayu & Greysia Polii
©Badmintonindonesia.org
Ganda unggulan satu asal Jepang, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi sepertinya masih terlalu tangguh bagi ganda putri Indonesia, Greysia Polii/ Apriani Rahayu. Duet Greysia/Apriani harus berakhir langkahnya di babak perempat final yang berlangsung hari ini (Jumat, 15/9) di Seoul, Korea Selatan.
Dalam dua game langsung, Greysia/Apriani harus menyerah 15-21 dan 13-21, di tangan duet Misaki/Ayaka.
''Dari awal main kami sudah keatur duluan dengan lawan. Kami seperti tidak dapat kesempatan untuk bisa menyerang. Sudah bingung duluan dan nggak tahu harus main seperti apa,'' kata Apriani mengutip di situs Badmintonindonesia.org.
Sejak game pertama dimulai, Greysia/Apriani terus berada di bawah bayang-bayang Matsutomo/Takahashi. Satu-satunya keunggulan yang diperoleh pasangan Indonesia tersebut terjadi di poin 7-6. Sisanya, Matsutomo/Takahashi terus mendominasi jalannya pertandingan.
Sama halnya dengan game pertama, di game kedua Greysia/Apriani juga tak mampu berbicara banyak. Mereka terus tertinggal 7-11, 8-15 hingga akhirnya kalah 13-21.
Meski kalah, sebagai pemain muda, Apriani mengaku banyak memetik pelajaran dari pengalamannya kali ini. Ia bertekad untuk terus menambah kemampuan diri baik secara teknik dan non teknik, agar bisa mengimbangi permainan lawan yang levelnya berada lebih tinggi.
''Apri banyak banget dapet pelajaran berharga dari sini. Apri harus bisa belajar mengimbangi. Tangan harus dikuatkan, mental dikuatkan, pikiran juga harus lebih dewasa saat di lapangan dan luar lapangan. Kalau kata Koh Didi (Eng Hian, pelatih ganda putri) saya harus lebih bisa mengolah dulu di lapangan,'' ungkap Apriani. (*)
Dalam dua game langsung, Greysia/Apriani harus menyerah 15-21 dan 13-21, di tangan duet Misaki/Ayaka.
''Dari awal main kami sudah keatur duluan dengan lawan. Kami seperti tidak dapat kesempatan untuk bisa menyerang. Sudah bingung duluan dan nggak tahu harus main seperti apa,'' kata Apriani mengutip di situs Badmintonindonesia.org.
Sejak game pertama dimulai, Greysia/Apriani terus berada di bawah bayang-bayang Matsutomo/Takahashi. Satu-satunya keunggulan yang diperoleh pasangan Indonesia tersebut terjadi di poin 7-6. Sisanya, Matsutomo/Takahashi terus mendominasi jalannya pertandingan.
Sama halnya dengan game pertama, di game kedua Greysia/Apriani juga tak mampu berbicara banyak. Mereka terus tertinggal 7-11, 8-15 hingga akhirnya kalah 13-21.
Meski kalah, sebagai pemain muda, Apriani mengaku banyak memetik pelajaran dari pengalamannya kali ini. Ia bertekad untuk terus menambah kemampuan diri baik secara teknik dan non teknik, agar bisa mengimbangi permainan lawan yang levelnya berada lebih tinggi.
''Apri banyak banget dapet pelajaran berharga dari sini. Apri harus bisa belajar mengimbangi. Tangan harus dikuatkan, mental dikuatkan, pikiran juga harus lebih dewasa saat di lapangan dan luar lapangan. Kalau kata Koh Didi (Eng Hian, pelatih ganda putri) saya harus lebih bisa mengolah dulu di lapangan,'' ungkap Apriani. (*)
