Skuad muda ganda putra Indonesia tak berhasil melangkah lebih dari babak empat BWF World Junior Championships 2018 yang berlangsung di Ontario, Kanada.
Wakil terakhir yang bertahan ialah Leo Rolly Carnando/ Daniel Marthin dan Dwiki Rafian Restu/ Bernadus Bagas Kusma Wardana. Keduanya gagal menembus babak perempat final, Kamis (15/11).
Leo/Daniel kalah dari Taiwan, Cheng Kai Wen/Lu Chih Wei, 18-21, 22-20 dan 18-21. Sedangkan Dwiki/Bagas terhadang India, Vishnu Vardhan Goud Panjala/Srikrishna Sai Kumar Podile. Dwiki/Bagas kalah dua game langsung dengan 11-21 dan 17-21.
Melihat capaian ini, David Pohan, pelatih ganda putra yang mendampingi tim pun memberikan evaluasinya.
''Kendalanya kalau untuk Leo/Daniel, kemarin dari beregu sampai perorangan Daniel masing kurang tenang pada saat defend dan terburu-buru untuk merebut poin. Yang seharusnya, kalau tidak terburu-buru, itu merupakan peluang mudah untuk mendapatkan poin. Dan juga untuk bermain di kejuaraan dunia junior ini, mereka kelihatan masih tegang. Tapi sejauh ini sudah cukup lumayan permainannya. Sudah ada perlawanan kepada pemain-pemain lain,'' jelas David, seperti kami lansir di situs resmi PBSI Badmintonindonesia.org.
''Sedangkan untuk Dwiki/Bagas kelihatan Bagasnya kurang tenang dan tegang. Kendalanya di anak-anak ganda putra ini mereka masih kurang rileks. Padahal sebenarnya kami tidak terlalu membebani. Sejauh ini yang perlu dievaluasi adalah faktor non teknisnya,'' lanjut David.
Satu lagi ganda putra, Ghifari Anandaffa Prihardika/Pramudya Kusumardana Riyanto sudah kalah di babak dua dari rekannya sendiri, Dwiki/Bagas. Ghifari/Pramudya sendiri merupakan unggulan dua turnamen. Mereka juga peraih medali perunggu di Asia Junior Championships 2018.
''(Ghifari) Daffa dan Pram (Pramudya) mereka kelihatan juga tegang karena ada tekanan sebagai unggulan dua, jangan sampai kalah. Jadi Daffa dan Pram tidak bisa mengeluarkan penampilan terbaiknya. Sementara Dwiki/Bagas itu, kemarin bermain lebih lepas,'' ujar David. (*)
Wakil terakhir yang bertahan ialah Leo Rolly Carnando/ Daniel Marthin dan Dwiki Rafian Restu/ Bernadus Bagas Kusma Wardana. Keduanya gagal menembus babak perempat final, Kamis (15/11).
Leo/Daniel kalah dari Taiwan, Cheng Kai Wen/Lu Chih Wei, 18-21, 22-20 dan 18-21. Sedangkan Dwiki/Bagas terhadang India, Vishnu Vardhan Goud Panjala/Srikrishna Sai Kumar Podile. Dwiki/Bagas kalah dua game langsung dengan 11-21 dan 17-21.
Melihat capaian ini, David Pohan, pelatih ganda putra yang mendampingi tim pun memberikan evaluasinya.
''Kendalanya kalau untuk Leo/Daniel, kemarin dari beregu sampai perorangan Daniel masing kurang tenang pada saat defend dan terburu-buru untuk merebut poin. Yang seharusnya, kalau tidak terburu-buru, itu merupakan peluang mudah untuk mendapatkan poin. Dan juga untuk bermain di kejuaraan dunia junior ini, mereka kelihatan masih tegang. Tapi sejauh ini sudah cukup lumayan permainannya. Sudah ada perlawanan kepada pemain-pemain lain,'' jelas David, seperti kami lansir di situs resmi PBSI Badmintonindonesia.org.
''Sedangkan untuk Dwiki/Bagas kelihatan Bagasnya kurang tenang dan tegang. Kendalanya di anak-anak ganda putra ini mereka masih kurang rileks. Padahal sebenarnya kami tidak terlalu membebani. Sejauh ini yang perlu dievaluasi adalah faktor non teknisnya,'' lanjut David.
Satu lagi ganda putra, Ghifari Anandaffa Prihardika/Pramudya Kusumardana Riyanto sudah kalah di babak dua dari rekannya sendiri, Dwiki/Bagas. Ghifari/Pramudya sendiri merupakan unggulan dua turnamen. Mereka juga peraih medali perunggu di Asia Junior Championships 2018.
''(Ghifari) Daffa dan Pram (Pramudya) mereka kelihatan juga tegang karena ada tekanan sebagai unggulan dua, jangan sampai kalah. Jadi Daffa dan Pram tidak bisa mengeluarkan penampilan terbaiknya. Sementara Dwiki/Bagas itu, kemarin bermain lebih lepas,'' ujar David. (*)
