Berita > Berita > Klub

Dari Aceh hingga Papua, Menapak Prestasi Terbaik di Dunia

Jumat, 22 November 2019 05:11:06
1973 klik
Oleh : admin
Kirim ke teman   Versi Cetak



Pencarian bibit-bibit pebulutangkis belia berbakat melalui Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 memasuki fase puncak. Para peserta yang berhasil meraih Super Tiket di Bandung, Purwokerto, Surabaya, Solo Raya, dan Kudus, semakin dekat menggapai impian mereka.

Sebanyak 134 pebulutangkis dari kelompok usia U-11 dan U-13, kini akan berjuang untuk meraih beasiswa dari Bakti Olahraga Djarum Foundation melalui Final Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 di GOR Djarum, Jati, Kudus, Jawa Tengah, pada 20-22 November.

Meski rangkaian Audisi Umum pada tahun ini hanya digelar di Pulau Jawa, namun tak mengurangi minat atlet-atlet belia dari berbagai daerah di Indonesia. Dari lima kota tersebut, jumlah keseluruhan peserta yang berkompetisi mencapai 4118 atlet. Selain dari berbagai kota/kabupaten di Pulau Jawa, banyak peserta yang datang dari pelosok-pelosok daerah di Nanggroe Aceh Darussalam hingga Papua.

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin mengapresiasi para peserta yang sudah berpeluh keringat dan berjuang sekuat tenaga untuk menjadi atlet PB Djarum. Tak sedikit dari mereka yang mengikuti lebih dari satu kota pelaksanaan Audisi Umum. Melihat antusiasme yang tetap tinggi tersebut, lanjut Yoppy, Bakti Olahraga Djarum Foundation akan terus berkomitmen menelurkan atlet-atlet bulutangkis berbakat Indonesia, serta menciptakan ekosistem yang positif bagi bulutangkis di Tanah Air.

''Sejak kota pertama di Bandung hingga kota terakhir di Kudus, antusiasme para atlet muda untuk bergabung dengan PB Djarum melalui Audisi Umum sangat tinggi. Inilah yang membuat kami berkomitmen membangun kejayaan bulutangkis Indonesia secara terus-menerus dan berkesinambungan, salah satunya melalui Audisi Umum ini. Semoga di tahun depan kami masih memiliki ruang untuk melakukan penjaringan bibit-bibit muda berbakat ke seluruh pelosok Indonesia,'' ujar Yoppy, yang juga menjabat sebagai Ketua PB Djarum, saat sesi jumpa pers di GOR Djarum, Jati, Kudus, Jawa Tengah, Selasa (19/11) siang lalu.

Final Audisi Umum mempertemukan para peraih Super Tiket dari Audisi Umum yang telah dilaksanakan di lima kota. Dengan kualitas terbaik para atlet muda dari tiap kota, Final Audisi Umum ini diharapkan dapat melahirkan bibit-bibit pebulutangkis berkualitas yang mampu menjadi penerus tradisi juara dunia bagi Indonesia.

Manager Tim PB Djarum Fung Permadi mengatakan, pada Final Audisi Umum nanti, para jajaran pelatih PB Djarum akan mengkurasi dan menilai bakat-bakat para peserta peraih Super Tiket selama tiga hari gelaran Final Audisi Umum.

''Mereka akan bertanding sesuai kelompok umur dan dipantau langsung oleh para pelatih PB Djarum sehingga kami bisa menilai bakat dan kemampuan para peserta seobjektif mungkin,'' tutur Fung.

Pada hari pertama, Rabu (20/11), para atlet menjalani dua kali pertandingan dengan sistem full games. Begitu pula babak kedua yang digelar di hari berikutnya, Kamis (21/11), para peserta akan kembali bertanding sebanyak dua kali sesuai kategori usia. Sedangkan pada hari terakhir, Jum`at (22/11) pagi, para peserta terlebih dulu menjalani beep test atau tes berlari terus-menerus di antara dua garis yang berjarak kurang lebih 20 meter, selama terdengar suara beep yang sudah direkam. Pada sore di hari yang sama, mereka kembali menjalani pertandingan di GOR Djarum, Jati.

Dari Final Audisi Umum yang diselenggarakan selama tiga hari tersebut, akan diumumkan siapa saja peserta-peserta yang melangkah ke Tahap Karantina. Para peserta yang masuk karantina ditentukan oleh penilaian dari jajaran pelatih PB Djarum. Sedangkan hasil pertandingan peserta menjadi bahan pertimbangan penjurian. Fase Karantina digelar selama satu pekan mulai 23 hingga 29 November 2019 di dua GOR Djarum di Jati dan Kaliputu.

''Di Fase Karantina ini, kami akan memperhatikan kegigihan para peserta dalam menjalani proses pembinaan. Kemudian yang kedua adalah kemampuan untuk beradaptasi,'' Fung menjelaskan.

Setelah Fase Karantina, PB Djarum akan mengumumkan siapa saja peserta yang berhasil menerima Beasiswa Bulutangkis dan bergabung dengan klub yang bermarkas di Kudus ini.

Melalui program Beasiswa Bulutangkis oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation ini, setiap peserta yang bergabung dengan PB Djarum tidak dikenakan biaya sepeserpun selama masa pembinaan. PB Djarum memfasilitasi seluruh kebutuhan atlet mulai dari asrama, pemenuhan gizi standar atlet, peralatan hingga perlengkapan bertanding. Para atlet juga diberikan kesempatan mengikuti kejuaraan bulutangkis di dalam dan luar negeri.

Dengan segudang fasilitas yang diterima para peraih Beasiswa Bulutangkis tersebut, Fung berpesan agar siapapun yang nantinya bergabung di PB Djarum untuk tidak berbesar hati.

''Lolos Audisi Umum merupakan langkah awal menuju tangga juara, Justru di PB Djarum mereka harus berlatih keras membuktikan kemampuan mereka, karena kami memiliki sistem evaluasi yang ketat bagi seluruh atlet,'' demikian Fung. (*)

Berita Klub Lainnya