Laga final tunggal putri Mola TV PBSI Home Tournament sore ini (Jumat, 24/7) akan menjadi laga menarik untuk disaksikan lewat Mola TV antara Gregoria Mariska Tunjung melawan Putri Kusuma Wardani.
Baru saja, Gregoria mengantongi tiket final usai menghentikan perlawanan Saifi Rizka Nur Hidayah dengan skor 21-16 dan 21-13 pada laga semifinal yang berlangsung di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur.
Gregoria yang merupakan pebulutangkis nomor satu di Tanah Air ini, benar-benar mengendalikan permainan. Saifi yang kalah pengalaman dari seniornya ini, tak dapat mengembangkan permainan.
Bola-bola sulit dan arahnya tak terduga yang menjadi andalan Gregoria, seringkali gagal diantisipasi lebih awal oleh Saifi.
''Saifi itu tipe pemain yang ulet, nggak mungkin saya bisa mematikan bola dalam sekali dua kali pukulan saja,'' kata Gregoria dalam wawancara usai pertandingan, mengutip di laman resmi PBSI.
''Saya sudah siap capek karena ada beberapa reli, sedangkan Saifi kurang siap dengan pukulan-pukulan saya dan agak kaget. Waktu saya kasih pengembalian yang mengagetkan dia, dia nggak bisa mengembalikan dengan baik,'' ujar Gregoria.
Melangkah ke final, Gregoria kembali bertemu Putri KW yang lebih dulu lolos. Pada laga final turnamen berhadiah total Rp 500 juta ini, menjadi kesempatan bagi Gregoria untuk membalas kekalahannya atas Putri di babak penyisihan grup M. Kala itu Gregoria dikalahkan lewat laga sengit rubber game dengan skor 23-25, 22-20 dan 11-21.
''Putri postur tubuhnya tinggi, dia bisa mengambil bola dalam beberapa jangkauan saja. Saya harus siap mengolah bola. Dia nggak mudah dimatikan, serangan bagus, diajak reli juga oke. Saya harus lebih dari hatinya lebih nekad saja,'' komentar Gregoria mengenai Putri.
Gregoria memperkirakan bahwa laga final akan berlangsung alot. Oleh karenanya ia harus benar-benar mempersiapkan diri dengan mengatur istirahat dan pola makannya.
Babak final akan dimainkan sore ini setelah pertandingan perebutan juara ketiga yang dimulai pukul 15.00 WIB. (*)
Baru saja, Gregoria mengantongi tiket final usai menghentikan perlawanan Saifi Rizka Nur Hidayah dengan skor 21-16 dan 21-13 pada laga semifinal yang berlangsung di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur.
Gregoria yang merupakan pebulutangkis nomor satu di Tanah Air ini, benar-benar mengendalikan permainan. Saifi yang kalah pengalaman dari seniornya ini, tak dapat mengembangkan permainan.
Bola-bola sulit dan arahnya tak terduga yang menjadi andalan Gregoria, seringkali gagal diantisipasi lebih awal oleh Saifi.
''Saifi itu tipe pemain yang ulet, nggak mungkin saya bisa mematikan bola dalam sekali dua kali pukulan saja,'' kata Gregoria dalam wawancara usai pertandingan, mengutip di laman resmi PBSI.
''Saya sudah siap capek karena ada beberapa reli, sedangkan Saifi kurang siap dengan pukulan-pukulan saya dan agak kaget. Waktu saya kasih pengembalian yang mengagetkan dia, dia nggak bisa mengembalikan dengan baik,'' ujar Gregoria.
Melangkah ke final, Gregoria kembali bertemu Putri KW yang lebih dulu lolos. Pada laga final turnamen berhadiah total Rp 500 juta ini, menjadi kesempatan bagi Gregoria untuk membalas kekalahannya atas Putri di babak penyisihan grup M. Kala itu Gregoria dikalahkan lewat laga sengit rubber game dengan skor 23-25, 22-20 dan 11-21.
''Putri postur tubuhnya tinggi, dia bisa mengambil bola dalam beberapa jangkauan saja. Saya harus siap mengolah bola. Dia nggak mudah dimatikan, serangan bagus, diajak reli juga oke. Saya harus lebih dari hatinya lebih nekad saja,'' komentar Gregoria mengenai Putri.
Gregoria memperkirakan bahwa laga final akan berlangsung alot. Oleh karenanya ia harus benar-benar mempersiapkan diri dengan mengatur istirahat dan pola makannya.
Babak final akan dimainkan sore ini setelah pertandingan perebutan juara ketiga yang dimulai pukul 15.00 WIB. (*)
