Posisi peringkat tiga ajang tunggal putri Mola TV PBSI Home Tournament akhirnya menjadi milik Saifi Rizka Nur Hidayah setelah sore ini (Jumat, 24/7) di Pelanas Cipayung, Jakarta, menaklukkan Asti Dwi Widyaningrum.
Walau merebut kemenangan di laga penentuan posisi ketiga ini, namun Saifi harus melewatinya dengan bermain rubber game selama 56 menit. Saifi mengalahkan Asti Dwi dengan skor 16-21, 21-11 dan 21-14.
Gagal merebut tiket final, kedua semifnalis ini memperlihatkan kesungguhan bermain untuk menempati posisi bergengsi di posisi ketiga.
Saifi harus kehilangan game pertama, namun ini tak membuatnya patat semangat. Di game kedua, ia mengubah strategi dengan mempercepat permainan dan berhasil mengunci pergerakan Asti di game kedua.
Di game kedua, Saifi betul-betul membuat Asti di bawah kendalinya. Ia meninggalkan Asti 11-7 di interval game kedua. Kesalahan yang banyak dilakukan Asti, sungguh menguntungkan Saifi. Begitu banyak kesempatan-kesempatan yang gagal dimanfaatkan oleh Asti.
''Di game kedua saya mengubah pola main jadi lebih agresif, lawan banyak melakukan kesalahan sendiri. Saya terbawa irama permainan lawan yang lambat di game pertama,'' kata Saifi soal permainannya melawan Asti.
Pemain kelahiran 24 Desember 2002 ini tak menyangka dirinya bisa meraih peringkat ketiga di ajang Mola TV PBSI Home Tournament. Sebagai pemain muda, ia mengatakan faktor yang menyebabkan ia bisa meraih capaian yang cukup baik di turnamen ini karena ia bisa menikmati pertandingan dan main tanpa beban.
''Memang targetnya bisa main bagus, tidak memikirkan menang atau kalah dulu. Saya merasa bisa main lepas di home tournament ini,'' jawab Saifi yang mengidolakan Tai Tzu Ying, pemain tunggal putri asal Taiwan.
Saifi mengatakan ia tak punya persiapan khusus jelang Mola TV PBSI Home Tournament, apalagi ia baru saja bergabung ke pelatnas di awal tahun ini.
''Saya baru masuk pelatnas, saya merasa senang bisa latihan bersama pemain-pemain senior di sini termasuk kak Gregoria (Mariska Tunjung). Selanjutnya saya berharap bisa ikut WJC (World Junior Championships) tahun depan dan ingin juara,'' lanjut Saifi. (*)
Walau merebut kemenangan di laga penentuan posisi ketiga ini, namun Saifi harus melewatinya dengan bermain rubber game selama 56 menit. Saifi mengalahkan Asti Dwi dengan skor 16-21, 21-11 dan 21-14.
Gagal merebut tiket final, kedua semifnalis ini memperlihatkan kesungguhan bermain untuk menempati posisi bergengsi di posisi ketiga.
Saifi harus kehilangan game pertama, namun ini tak membuatnya patat semangat. Di game kedua, ia mengubah strategi dengan mempercepat permainan dan berhasil mengunci pergerakan Asti di game kedua.
Di game kedua, Saifi betul-betul membuat Asti di bawah kendalinya. Ia meninggalkan Asti 11-7 di interval game kedua. Kesalahan yang banyak dilakukan Asti, sungguh menguntungkan Saifi. Begitu banyak kesempatan-kesempatan yang gagal dimanfaatkan oleh Asti.
''Di game kedua saya mengubah pola main jadi lebih agresif, lawan banyak melakukan kesalahan sendiri. Saya terbawa irama permainan lawan yang lambat di game pertama,'' kata Saifi soal permainannya melawan Asti.
Pemain kelahiran 24 Desember 2002 ini tak menyangka dirinya bisa meraih peringkat ketiga di ajang Mola TV PBSI Home Tournament. Sebagai pemain muda, ia mengatakan faktor yang menyebabkan ia bisa meraih capaian yang cukup baik di turnamen ini karena ia bisa menikmati pertandingan dan main tanpa beban.
''Memang targetnya bisa main bagus, tidak memikirkan menang atau kalah dulu. Saya merasa bisa main lepas di home tournament ini,'' jawab Saifi yang mengidolakan Tai Tzu Ying, pemain tunggal putri asal Taiwan.
Saifi mengatakan ia tak punya persiapan khusus jelang Mola TV PBSI Home Tournament, apalagi ia baru saja bergabung ke pelatnas di awal tahun ini.
''Saya baru masuk pelatnas, saya merasa senang bisa latihan bersama pemain-pemain senior di sini termasuk kak Gregoria (Mariska Tunjung). Selanjutnya saya berharap bisa ikut WJC (World Junior Championships) tahun depan dan ingin juara,'' lanjut Saifi. (*)
