Setelah selama 15 tahun meninggalkan Tanah Air, tepatnya mulai dari tahun 2009 sampai Oktober 2024, Hendrawan memutuskan untuk pulang ke Indonesia. Kembali ke Tanah Air, Hendrawan, juara dunia 2001, berlabuh di PB Djarum.
Pulang kampung ke Tanah Air, sempat tersiar kabar bahwa Hendrawan bakal mengisi posisi pelatih di Pelatnas Cipayung. Ternyata Hendrawan ingin membantu membangun bulutangkis Indonesia bersama PB Djarum, salah satu klub bulutangkis di Indonesia.
Belum lama bergabung, Hendrawan pun mampu menjadi salah satu faktor keberhasilan tim PB Djarum menjuarai Kejuaraan Nasional Beregu PBSI 2024.
Pada kesempatan acara pemberian apresiasi kepada atlet PB Djarum yang berprestasi pada tahun 2024 di Oakwood Hotel & Apartments Taman Mini Jakarta Timur, pada Rabu (5/2) lalu, Hendrawan yang kini bergabung ke PB Djarum mengungkapkan dirinya sangat mengapresiasi tren positif para atlet serta konsistensi Bakti Olahraga Djarum Foundation yang selalu mendorong atlet untuk berjaya di kancah nasional maupun internasional. Ia berharap agar di masa mendatang, tim PB Djarum mampu memboyong lebih banyak hasil gemilang di panggung dunia.
“PB Djarum sampai saat ini sudah berada di jalur yang semestinya, termasuk menjadi klub dengan mengirim atlet terbaiknya bergabung di Pelatnas. Saya bergabung dengan PB Djarum tentunya ingin memberikan kontribusi untuk memberikan prestasi yang lebih baik,” papar Hendrawan.
Hendrawan, peraih medali perak Olimpiade Sydney 2000 itu mengungkapkan bahwa berlabuhnya dia di PB Djarum bukanlah hal yang tiba-tiba.
“Bergabung dengan PB Djarum itu bukan hal yang tiba-tiba. Beberapa tahun lalu ada kesempatan diajak bergabung, tapi selama ini belum tercapai. Saya melihat PB Djarum secara kapasitas, program dan kualitas PB Djarum mempunyai standar yang hampir sama dengan Pelatnas,” jelas Hendrawan.
Dirinya pun memberi catatan atas torehan atlet-atlet PB Djarum selama tahun 2024.
“Melihat capaian atlet PB Djarum di 2024 menurut saya sudah cukup baik, tinggal bagaimana kami mempertahankan dan meningkatkan prestasi kami ke depannya. Karena kalau bicara secara nasional PB Djarum memang sudah memenuhi target, tapi kalau internasional mungkin masih harus ditingkatkan. Penghargaan untuk atlet berprestasi itu memacu atlet untuk lebih bekerja keras, mereka merasa dihargai, apalagi kalau meraih hasil lebih tinggi apresiasi tentu juga akan menyesuaikan,” ujarnya.
Kembali ke Tanah Air dan bergabung dengan PB Djarum, salah satu klub bulutangkis elit di Indonesia untuk memajukan bulutangkis Indonesia, Juara Dunia 2001, Hendrawan optimistis untuk mencetak calon juara masa depan dengan berbagai pengalaman yang sudah diemban di dunia bulutangkis, baik sebagai atlet maupun pelatih. Meski harus melakukan penyesuaian dengan jajaran pelatih PB Djarum, Hendrawan yakin mereka akan satu visi untuk menorehkan prestasi para atlet terutama di level junior.
“Karena kan selama ini saya hanya berkutat menangani level dewasa atau pelatnas, jadi sekarang menyesuaikan dengan level junior. Jadi harus menyesuaikan cara pemikiran saya, dan standar kepelatihan. Tapi saya pun juga harus mengajak para pelatih untuk meningkatkan standar mereka juga. Agar target utama saya membawa atlet PB Djarum menjadi juara dunia junior segera terwujud,” kata Hendrawan, yang menjadi salah satu pilar tim Thomas Indonesia pada tahun 1998, 2000, dan 2002.
Selama satu setengah dekade di Negeri Jiran, beberapa catatan prestasi Hendrawan antara lain,
membantu Lee Chong Wei meraih dua medali perak Olimpiade pada tahun 2012 dan 2016. Membantu Lee Zii Jia meraih gelar All England pada tahun 2021. Membantu Ng Tze Yong mencapai peringkat 20 besar dunia. (*)