JAKARTA - Pebulutangkis tunggal pria masa depan Indonesia, Tommy Sugiarto, mendapatkan kesempatan emas. Hari ini, dia bisa menjajal pebulutangkis terbaik dunia asal Tiongkok, Lin Dan.
Mereka akan bentrok dalam putaran kedua Jerman Terbuka 2007 yang diselenggarakan di Rhein-Ruhr Halle, Mulheim an der Ruhr. Lin Dan lolos ke babak II mengalahkan mantan penghuni pelatnas, Taufiq Hidayat Akbar, 21-15, 21-15. Tommy melaju ke putaran II setelah mengalahkan Mohd Arif Abdul Latif (Malaysia) dengan melalui straight set 21-19, 21-10.
Bagi Tommy, pertemuan dengan Lin Dan itu memang sangat berat. Suatu keajaiban baginya jika bisa mengalahkan musuh bebuyutan pebulutangkis terbaik Indonesia, Taufik Hidayat, tersebut.
Terlepas dari hasil menang atau kalah, pertemuan dengan Lin Dan itu akan menjadi pengalaman tersendiri bagi Tommy. Kalau dia ingin menjadi juara dunia, sejak dini pebulutangkis berusia 19 tahun itu memang lebih baik merasakan lawan terberat.
''Tujuan utama dari pengiriman Tommy ke kejuaraan senior adalah mengasah mental bertandingnya. Semoga saja dia bisa belajar dengan baik,'' harap Christian Hadinata, Kasubid Pelatnas PB PBSI.
Raihan Tommy menembus putaran II Jerman Terbuka adalah yang terbaik bagi tunggal pria pelatnas. Simon Santoso, seniornya di pelatnas, kemarin menyerah 21-18 21-16 dari unggulan asal Polandia, Przemyslaw Wacha. Pun demikian dengan Andreas Adityawarman yang dikalahkan 21-18, 9-21, 21-23 oleh pebulutangkis India Anup Sridar.
Simon dan Sony Dwi Kuncoro saat ini disebut sebagai pelapis terdekat Taufik Hidayat. Tapi, meski banyak diterjunkan dalam kejuaraan bergengsi, mereka belum juga mampu memberikan prestasi terbaik. Tommy adalah harapan baru yang dimiliki pelatnas. (ang/indopos.co.id)
Mereka akan bentrok dalam putaran kedua Jerman Terbuka 2007 yang diselenggarakan di Rhein-Ruhr Halle, Mulheim an der Ruhr. Lin Dan lolos ke babak II mengalahkan mantan penghuni pelatnas, Taufiq Hidayat Akbar, 21-15, 21-15. Tommy melaju ke putaran II setelah mengalahkan Mohd Arif Abdul Latif (Malaysia) dengan melalui straight set 21-19, 21-10.
Bagi Tommy, pertemuan dengan Lin Dan itu memang sangat berat. Suatu keajaiban baginya jika bisa mengalahkan musuh bebuyutan pebulutangkis terbaik Indonesia, Taufik Hidayat, tersebut.
Terlepas dari hasil menang atau kalah, pertemuan dengan Lin Dan itu akan menjadi pengalaman tersendiri bagi Tommy. Kalau dia ingin menjadi juara dunia, sejak dini pebulutangkis berusia 19 tahun itu memang lebih baik merasakan lawan terberat.
''Tujuan utama dari pengiriman Tommy ke kejuaraan senior adalah mengasah mental bertandingnya. Semoga saja dia bisa belajar dengan baik,'' harap Christian Hadinata, Kasubid Pelatnas PB PBSI.
Raihan Tommy menembus putaran II Jerman Terbuka adalah yang terbaik bagi tunggal pria pelatnas. Simon Santoso, seniornya di pelatnas, kemarin menyerah 21-18 21-16 dari unggulan asal Polandia, Przemyslaw Wacha. Pun demikian dengan Andreas Adityawarman yang dikalahkan 21-18, 9-21, 21-23 oleh pebulutangkis India Anup Sridar.
Simon dan Sony Dwi Kuncoro saat ini disebut sebagai pelapis terdekat Taufik Hidayat. Tapi, meski banyak diterjunkan dalam kejuaraan bergengsi, mereka belum juga mampu memberikan prestasi terbaik. Tommy adalah harapan baru yang dimiliki pelatnas. (ang/indopos.co.id)
