Bulutangkis.comBerita > Berita
Yeremia/Winny “Si Penjegal” Aksi Sapu Bersih Jateng
Oleh : admin Selasa, 13 Desember 2016 06:52:45
Ganda campuran DKI Jakarta, Yeremia Rambitan/Winny Oktavina Kandow gagalkan aksi sapu bersih gelar juara kontingen Jawa Tengah (Jateng) di turnamen Kejurnas Perorangan Taruna 2016.
Ganda campuran DKI Jakarta, Yeremia Rambitan/Winny Oktavina Kandow gagalkan aksi sapu bersih gelar juara kontingen Jawa Tengah (Jateng) di turnamen Kejurnas Perorangan Taruna 2016.

Kontingen Jawa Tengah (Jateng) nyaris meraup semua gelar juara yang tersedia pada turnamen berhadiah total Rp 375 juta itu. Mereka berhasil menempatkan setidaknya satu finalis di tiap nomor. Namun, kemenangan Yeremia/Winny yang turun pada pertandingan pertama babak final lantas menggugurkan ambisi Jateng tersebut.

Duet Yeremia/Winny berhasil menekuk wakil Jateng, Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Silva Ramadhanti dengan skor 21-15, 19-21, dan 21-14 pada partai final yang berlangsung di Sritex Arena, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (10/12).

Pasangan Yeremia/Winny menunjukkan kualitas mereka sebagai unggulan tiga turnamen pada laga final ini. Permainan bola setengah yang mereka peragakan membuat pasangan Jateng sulit mengembangkan permainan. Apalagi, pasangan DKI juga ditunjang oleh smash keras dari Yeremia. Pasangan gadi-gado dari klub SKO Ragunan dan Tangkas Jakarta itu akhirnya berhasil mengamankan game pertama 21-15.

Situasi permainan tak banyak berubah hingga interval game kedua. Saat itu Yeremia/Winny masih unggul 11-9. Namun, pasangan Jateng lantas mengubah pola permainannya. Rehan/Fadia mampu mengantisipasi bola-bola setengah andalan wakil DKI. Hal itu membuat Yeremia/Winny kehilangan akal, sehingga banyak melakukan kesalahan sendiri. Angka beruntun diraih pasangan Jateng hingga berbalik unggul 14-9.

Melihat kondisi tersebut, pelatih DKI pun menginstruksikan anak didiknya untuk banyak memberikan bola-bola panjang. Strategi tersebut berjalan baik hingga Yeremia/Winny membuat skor sama di kedudukan 18-18. Namun, servis tak sampai dari Yeremia di poin 19-20 akhirnya memaksa pertandingan berlanjut ke game ketiga.

''Seharusnya tidak usah rubber. Saya ragu-ragu mau servis colong atau servis kecil. Sempat menyesal juga saat itu,'' ungkap Yeremia.

Kekalahan tipis di game sebelumnya ternyata tidak terlalu berdampak signifikan bagi Yeremia/Winny. Mereka terus tampil menekan dan meninggalkan perolehan angka lawan. Kemenangan pada akhirnya menjadi milik pasangan DKI.

''Sama pelatih kami diinstruksikan untuk main panjang dan jangan placing lagi. Kalau ditekan, balik serang lagi. Saya juga lihat muka lawan seperti sudah pasrah, jadi saya lebih semangat lagi untuk menekan,'' tukas Yeremia.

Ditemui usai bertanding, Yeremia mengaku lebih percaya diri menghadapi partai final ini. Sebab, sebelumnya ia sangat mewaspadai rekan seklub serta partner duetnya di ganda putra, Amry Syahnawi. Bersama sang pasangan Maria Vania Liske, Amry akhirnya harus mengakui keunggulan Rehan/Fadia di babak semifinal.
''Waktu latihan sama Amry saya tidak pernah menang. Mumpung kemarin dia sudah kalah, saya harus onfire di final ini.

''Kita kan sama-sama dari SKO Ragunan. Latihan juga sering ketemu,'' tutur pemain kelahiran 13 Oktober 1999 itu.

Selain faktor kekalahan Amry, Yeremia/Winny juga punya modal lain kala berjumpa Rehan/Fadia. Pada pertemuan sebelumnya di Sirnas Jakarta, Yeremia/Winny menang dengan skor 21-12 dan 21-18 atas lawannya tersebut. Mereka akhirnya finish sebagai runner up di turnamen itu setelah takluk dari Amry/Vania di final.

''Puji Tuhan akhirnya bisa juara, apalagi kabarnya kalau juara di sini bisa masuk Pelatnas. Sangat bangga rasanya dengan hasil ini,'' ucapannya.

Setahun Langsung Juara

Gelar juara nasional terasa sangat istimewa bagi seorang Yeremia. Sebab, ia baru satu tahun lalu bergabung dengan SKO Ragunan. Sebelumnya ia hanya berlatih bersama sang ayah, Timothy Rambitan di klub PB Kasih.

Sebagai pemain baru, Yeremia awalnya mengaku sempat mengalami kesulitan dalam mengejar ketertinggalan dari rekannya. Manisnya berdiri di podium tertinggi pun tak pernah ia rasakan pada tahun pertama.

Namun, berkat kegigihannya dalam berlatih, Yeremia mulai menuai hasil positif di tahun 2016. Ia pun berhasil menyabet gelar pertamanya di Sirnas Cirebon saat berpasangan dengan Amry Syahnawi. Trofi juara Yeremia kemudian bertambah usai menjuarai Sirnas Surabaya bersama Winny.

''Saya selalu bersemangat dalam berlatih dan meningkatkan kualitas permainan,'' ungkap anak keenam dari tujuh bersaudara itu.

Usaha menggapai gelar juara di Kejurnas Perorangan Taruna 2016 juga tidak dilalui Yeremia dengan mudah. Asal klub yang berbeda membuat dia dan Winny tak bisa leluasa melakukan latihan bersama. Bahkan, keduanya tidak pernah melakukan persiapan bersama dalam menghadapi turnamen ini.

''Habis Jakarta Open tidak pernah latihan bareng lagi sampai sekarang,'' imbuhnya.

''Meski begitu kami terus berkomunikasi. Kuncinya adalah percaya satu sama lain dan persiapan yang benar. Sama-sama latihan maksimal,'' tambah pengagum sosok Tontowi Ahamd itu.

Lebih lanjut Yeremia juga menuturkan bahwa dia tidak mau menyiaka-nyiakan kesempatan bisa berduet dengan Winny. Sebab itu, ia ingin meraih hasil maksimal, sehingga nantinya akan bisa bergabung masuk ke Pelatnas.

''Mumpung partner lagi bagus. Kesempatan tidak datang dua kali.''

''Sebagai senior, dia banyak membimbing dan mengingatkan saya,'' beber Yeremia.

Meski berstatus juara, Yeremia mengaku masih memiliki banyak kekurangan. Ke depannya dia harus bisa meningkatkan defense dan mempercepat pergerakan kakinya. (jan/ibl)
Bulutangkis.com : https://bulutangkis.com
Versi online: https://bulutangkis.com /mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=103833