Wow, satu tiket final Yonex Thailand Open 2021 berhasil diamankan wakil Indonesia. Adalah pasangan Praveen Jordan/ Melati Daeva Oktavianti yang mengantonginya usai menekuk ganda Prancis, Thom Gicquel/ Delphine Delrue pada laga semifinal hari ini (Sabtu, 16/01) di Impact Arena, Bangkok, Thailand.
Game pertama Praveen/Melati masih menerapkan pola yang sama seperti kemaren. Lawannya dari Prancis terlihat sangat confidence menghadapi wakil Merah Putih yang menempati unggulan dua ini.
Laga pun terlihat cukup seru. Praveen kelihatannya santai banget sampai-sampai bola-bola pengembaliannya banyak yang tidak melewati net. Kejar-kejaran poin pun silih berganti sejak tertinggal 0-1, 1-1, hingga 8-8. Mereka pun mengungguli duet Prancis 11-9 saat masuk jeda pertama. Dan tak terkejar Praveen/Melati menutup game dengan skor 21-16.
Berbeda dengan game pertama, Praveen terlihat mengendorkan serangan. Ini membuat pasangan Prancis lebih menggebu mengeluarkan serangan ke PraMel yang tertinggal 5-10. Dan Pramel berhasil memperkecil ketertinggalan menjadi 9-11 sebelum interval kedua.
Setelah jeda, terlihat Praveen berusaha keras menenangkan dirinya. Berbeda sekali dengan game pertama yang rileks.
Ganda campuran Perancis pun tetap bermain ngotot sehingga terus memimpin. Praveen tahun ini memang berbeda, determinasinya sangat kuat, Melatipun cukup banyak melakukan error. Tetapi mereka kembali fokus dan berhasil menyamakan kedudukan 17-17. Bahkan 20-19.
Sayang gagal dan menjadi deuce 20-20. Kesalahan sederhana menjadikan 21-21. Begitu 22-21, Praveen langsung melancarkan smesh-smesh keras, Melati juga.
Dan berhasil memenangkan pertarungan 23-21 untuk mengamankan tiket final.
"Kami merasa pasangan Perancis bermain bagus hari ini, mereka punya pola yang menyulitkan," usai laga mengutip obrolan dengan tim Media PBSI di Impact Arena.
Laga semifinal hari ini menjadi pertemuan kedua pasangan. Pada pertemuan pertama mereka pada ajang Daihatsu Indonesia Masters 2020, PraMel menuai kekalahan dari pasangan Gicquel/Delrue dengan skor 19-21, 21-14 dan 18-21.
"Kami memang mau revans usai kekalahan di Indonesia Masters tahun lalu. Kami tahu kami bisa. Persiapan kami bagus dan kami menikmatinya, kami juga semakin termotivasi untuk besok," tambah Melati.
Melaju ke partai final turnamen seri HSBC BWF World Tour Super 1000 berhadiah total USD 1,000,000 duet Praveen/Melati yang menempati unggulan dua ini akan bertemu pasangan Thailand, Dechapol Puavaranukroh/ Sapsiree Taerattanachai yang merupakan unggulan satu. Langkah duet Dechapol/Sapsiree ke final usai menyingkirkan pasangan Korea Selatan, Seo Seung Jae/Chae Yujung dengan skor 17-21, 21-17 dan 22-20.
"Alhamdulillah bisa melangkah sampe final, tapi tugas kami belum selesai. Sekarang mau fokus recovery lalu persiapan untuk besok," ujar Melati.
Laga final besok (Minggu, 17/01) akan menjadi laga ideal karena dua unggulan teras akan berebut tempat bergengsi di posisi juara. (Jae)
Game pertama Praveen/Melati masih menerapkan pola yang sama seperti kemaren. Lawannya dari Prancis terlihat sangat confidence menghadapi wakil Merah Putih yang menempati unggulan dua ini.
Laga pun terlihat cukup seru. Praveen kelihatannya santai banget sampai-sampai bola-bola pengembaliannya banyak yang tidak melewati net. Kejar-kejaran poin pun silih berganti sejak tertinggal 0-1, 1-1, hingga 8-8. Mereka pun mengungguli duet Prancis 11-9 saat masuk jeda pertama. Dan tak terkejar Praveen/Melati menutup game dengan skor 21-16.
Berbeda dengan game pertama, Praveen terlihat mengendorkan serangan. Ini membuat pasangan Prancis lebih menggebu mengeluarkan serangan ke PraMel yang tertinggal 5-10. Dan Pramel berhasil memperkecil ketertinggalan menjadi 9-11 sebelum interval kedua.
Setelah jeda, terlihat Praveen berusaha keras menenangkan dirinya. Berbeda sekali dengan game pertama yang rileks.
Ganda campuran Perancis pun tetap bermain ngotot sehingga terus memimpin. Praveen tahun ini memang berbeda, determinasinya sangat kuat, Melatipun cukup banyak melakukan error. Tetapi mereka kembali fokus dan berhasil menyamakan kedudukan 17-17. Bahkan 20-19.
Sayang gagal dan menjadi deuce 20-20. Kesalahan sederhana menjadikan 21-21. Begitu 22-21, Praveen langsung melancarkan smesh-smesh keras, Melati juga.
Dan berhasil memenangkan pertarungan 23-21 untuk mengamankan tiket final.
"Kami merasa pasangan Perancis bermain bagus hari ini, mereka punya pola yang menyulitkan," usai laga mengutip obrolan dengan tim Media PBSI di Impact Arena.
Laga semifinal hari ini menjadi pertemuan kedua pasangan. Pada pertemuan pertama mereka pada ajang Daihatsu Indonesia Masters 2020, PraMel menuai kekalahan dari pasangan Gicquel/Delrue dengan skor 19-21, 21-14 dan 18-21.
"Kami memang mau revans usai kekalahan di Indonesia Masters tahun lalu. Kami tahu kami bisa. Persiapan kami bagus dan kami menikmatinya, kami juga semakin termotivasi untuk besok," tambah Melati.
Melaju ke partai final turnamen seri HSBC BWF World Tour Super 1000 berhadiah total USD 1,000,000 duet Praveen/Melati yang menempati unggulan dua ini akan bertemu pasangan Thailand, Dechapol Puavaranukroh/ Sapsiree Taerattanachai yang merupakan unggulan satu. Langkah duet Dechapol/Sapsiree ke final usai menyingkirkan pasangan Korea Selatan, Seo Seung Jae/Chae Yujung dengan skor 17-21, 21-17 dan 22-20.
"Alhamdulillah bisa melangkah sampe final, tapi tugas kami belum selesai. Sekarang mau fokus recovery lalu persiapan untuk besok," ujar Melati.
Laga final besok (Minggu, 17/01) akan menjadi laga ideal karena dua unggulan teras akan berebut tempat bergengsi di posisi juara. (Jae)
