Berita > Berita

Tim Bulutangkis Indonesia Mengalami Pencurian di Olimpiade Paris

Rabu, 07 Agustus 2024 10:23:28
346 klik
Oleh : admin
Kirim ke teman   Versi Cetak



Tim bulutangkis Indonesia mengalami musibah di Paris, Prancis, selama Olimpiade 2024. Uang sejumlah Rp950 juta diduga dicuri oleh sindikat dengan modus kempes ban. Jumlah uang yang hilang mencapai 53 ribu euro atau sekitar Rp950 juta, termasuk dompet dan kartu kredit.

Musibah ini menimpa Armand Darmadji, Manajer Tim Bulutangkis Indonesia untuk Olimpiade Paris 2024. Armand menjelaskan bahwa kejadian ini terjadi pada hari Senin, 5 Agustus 2024 pukul 17.30 waktu setempat.

Uang tersebut merupakan gabungan dari beberapa anggota tim bulutangkis yang terdiri dari 53 orang, termasuk atlet dan ofisial.

Armand menjelaskan bahwa uang yang dicuri adalah uang gabungan dari beberapa orang. "Rencananya kami akan bertemu dengan tim pukul 19.00, namun dalam perjalanan uang sudah hilang diambil oleh sindikat pencurian," jelas Armand.

Armand menceritakan bahwa kejadian bermula ketika rekannya, Shendy, mengabarkan bahwa ban mobil belakang kempes. Armand kemudian memeriksa kondisi ban tersebut.

Karena ban kempes, Armand menghubungi rental mobil untuk menggantinya. Pihak rental menanyakan lokasi kejadian.

Karena ada polisi di belakang mobil, Armand meminta bantuan polisi untuk menjelaskan lokasi kejadian.

Peristiwa pencurian ini bukan yang pertama kali terjadi di Olimpiade Paris 2024.

Sebelumnya, sudah terjadi lima aksi pencurian di Kampung Atlet Olimpiade yang dibangun di area seluas 2,5 hektar, yang meliputi wilayah Komune Saint-Denis, Saint-Ouen, dan LÎle-Saint-Denis.

Salah satu korban pencurian adalah seorang pemain rugby dari Jepang, yang kehilangan cincin kawin, kalung, dan uang tunai senilai sekitar 3 ribu euro (sekitar Rp 52,9 juta).

Insiden lain menimpa pelatih timnas hoki Australia, yang melaporkan kehilangan kartu kredit yang kemudian disalahgunakan. Pencurian terjadi di kamarnya antara pukul 09.30 sampai 13.00 waktu setempat, dan pelatih tersebut melaporkan transaksi mencurigakan sebesar AUD 1.500 (sekitar Rp 15,8 juta). (*)

Berita Berita Lainnya