DENPASAR - Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) berharap akan lahir juara dunia di masa mendatang dari turnamen Milo Junior Indonesia Open (Milo Open) 2005 yang digelar di GOR Tembau, Denpasar, Bali, 26-30 Juli.
Hingga kini, Milo Open telah melahirkan pemain-pemain yang bisa bersaing di tingkat senior. Saya yakin, dari sini akan lahir pemain-pemain hebat di masa mendatang, kata Ketua Bidang Organisasi, Pengembangan Daerah, dan Keabsahan Pemain PB PBSI Retno Kustiyah, di Denpasar, Senin (25/7).
Sampai saat ini, Milo Open telah lima kali dilaksanakan. Dari empat turnamen sebelumnya, di Solo, Surabaya, Yogyakarta, dan Medan, telah melahirkan pemain-pemain papan atas dunia, seperti runner up 2001 Sony Dwi Kuncoro yang merupakan dua kali juara Asia. Di ganda putra, ada nama Markis Kido/Hendra Setiawan yang kini menduduki peringkat sembilan dunia. Hendra bersama Joko Riyadi merupakan juara Milo Open 2002 di Surabaya, sedangkan Markis dan Rian Sukmawan merupakan runner up-nya.
Pemain tunggal putri Cina Lu Lan yang merupakan juara 2004 kini bertengger di peringkat 52 dunia. Juara ganda putri 2003 Ha Jeung Eun/Oh Seu Ki adalah tulang punggung tim Korea di Piala Sudirman lalu. Selain itu, ada Lee Yong Dae, spesialis ganda putra yang juga menjadi andalan Korea di Piala Sudirman lalu.
Milo Open merupakan wadah yang memberikan kesempatan emas bagi atlet junior Indonesia untuk memetik pengalaman serta kebanggaan bertanding di arena berskala internasional, kata Marketing Director PT Nestle Indonesia Maurits Klavert.
Kejuaraan kali ini memperebutkan hadiah total US$ 11.000. Sebagian besar pemain yang tampil di Bali ini, dua pekan lalu mengikuti Kejuaraan Asia di Jakarta. (W-11/137)
sumber:www.suarapembaruan.com
Hingga kini, Milo Open telah melahirkan pemain-pemain yang bisa bersaing di tingkat senior. Saya yakin, dari sini akan lahir pemain-pemain hebat di masa mendatang, kata Ketua Bidang Organisasi, Pengembangan Daerah, dan Keabsahan Pemain PB PBSI Retno Kustiyah, di Denpasar, Senin (25/7).
Sampai saat ini, Milo Open telah lima kali dilaksanakan. Dari empat turnamen sebelumnya, di Solo, Surabaya, Yogyakarta, dan Medan, telah melahirkan pemain-pemain papan atas dunia, seperti runner up 2001 Sony Dwi Kuncoro yang merupakan dua kali juara Asia. Di ganda putra, ada nama Markis Kido/Hendra Setiawan yang kini menduduki peringkat sembilan dunia. Hendra bersama Joko Riyadi merupakan juara Milo Open 2002 di Surabaya, sedangkan Markis dan Rian Sukmawan merupakan runner up-nya.
Pemain tunggal putri Cina Lu Lan yang merupakan juara 2004 kini bertengger di peringkat 52 dunia. Juara ganda putri 2003 Ha Jeung Eun/Oh Seu Ki adalah tulang punggung tim Korea di Piala Sudirman lalu. Selain itu, ada Lee Yong Dae, spesialis ganda putra yang juga menjadi andalan Korea di Piala Sudirman lalu.
Milo Open merupakan wadah yang memberikan kesempatan emas bagi atlet junior Indonesia untuk memetik pengalaman serta kebanggaan bertanding di arena berskala internasional, kata Marketing Director PT Nestle Indonesia Maurits Klavert.
Kejuaraan kali ini memperebutkan hadiah total US$ 11.000. Sebagian besar pemain yang tampil di Bali ini, dua pekan lalu mengikuti Kejuaraan Asia di Jakarta. (W-11/137)
sumber:www.suarapembaruan.com
