Berita > Berita

Badminton On Street Dicatat MURI

Selasa, 12 Juli 2005 08:43:57
2981 klik
Oleh : admin
Kirim ke teman   Versi Cetak

JAKARTA--MIOL: Acara Badminton On Street yang digelar di sepanjang Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, mulai dari Bundaran Hotel Indonesia hingga Universitas Atmajaya, Minggu, dicatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai kegiatan olahraga bulutangkis pertama dengan jumlah lapangan terbanyak yaitu 160 lapangan.

Sebanyak 640 peserta ambil bagian dalam kegiatan yang diprakarsai oleh Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Indonesian (PB PBSI) untuk meningkatkan animo masyarakat pada olahraga bulutangkis itu.

Mereka bermain secara serentak pada nomor ganda di lapangan yang mengambil tempat di jalur cepat sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, selama sekitar 30 menit.

Pemukulan Shuttle Cock pertama dilakukan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault, diikuti oleh seluruh peserta.

Turut ambil bagian dalam kegiatan itu antara lain Menteri Pertanian Anton Aprianto, Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, Ketua Umum KONI Pusat Agum Gumelar, para mantan pemain nasional Susi Susanti, Alan Budikusuma, Christian Hadinata, selain juga selebiritis seperti Nia Zulkarnaen dan Ikang Fauzi.

Kegiatan itu menarik perhatian masyarakat dengan banyaknya warga ibukota yang memadati arena sekitar pertandingan dan beberapa penumpang kendaraan di jalur lambat yang melongokkan kepala untuk sekedar mencari tahu apa yang terjadi.

Kegiatan ini baru pertama kali dilakukan di Indonesia bahkan di dunia. Saya datang ke sini untuk membuktikan secara langsung apakah kegiatan ini benar seperti yang digambarkan, kata ketua Museum Rekor Indonesia (MURI) Jaya Suprana.

Jaya yang datang dengan setelan kemeja hitam itu kemudian menyerahkan penghargaan yang diterima oleh Sutiyoso selaku ketua umum PB PBSI.

Kegiatan Badminton on Street tersebut digelar sehari menjelang kejuaraan bulutangkis Asia Junior, 11-17 Juli.

Kegiatan ini bersifat positif untuk meningkatkan antusiasme masyarakat pada olahraga bulutangkis Indonesia, kata Adhiyaksa.

Senada dengan Adhyaksa, mantan ratu bulutangkis Indonesia, Susi Susanti mengatakan, acara seperti Badminton On Street selain dapat memasyarakatkan bulutangkis serta membangkitkan animo masyarakat terhadap bulutangkis juga diharapkan akan muncul bibit-bibit baru.

Selama ini perhatian masyarakat kita bagi bulutangkis terlihat menurun, melalui acara sebesar ini diharapkan rasa memiliki itu kembali muncul, ujar pemain yang juga akan tampil dalam acara The Legend, duel antara para legenda bulutangkis dunia.

Susi yang sudah tidak lagi aktif menekuni bulutangkis itu mengaku tidak melakukan persiapan khusus untuk acara The Legend, yang akan digelar di Jakarta 16 Juli mendatang.

Hanya untuk bersenang-senang saja, katanya.

Mantan pemain spesialis ganda Christian Hadinata berharap agar acara itu dapat mengingatkan masyarakat bahwa Indonesia adalah negara yang pernah berjaya di bulutangkis dunia.

Saat ini antusiasme masyarakat pada olahraga bulutangkis sudah mulai turun salah satu alasannya mungkin karena prestasi atlet yang kini kurang bisa bicara di dunia internasional, katanya.

Sedang acara The Legend menurut Christian, adalah suatu acara untuk memberikan penghargaan pada atlet-atlet Indonesia yang pernah membawa nama Indonesia ke dunia internasional.(Ant/Ol-1).

Berita Berita Lainnya